Rabu, 31 Mei 2017

BUKU UNTUK BELAJAR MIKROTIK

kali ini saya akan membagi buku belajar saya yang menurut saya sangat berguna ok, langsung saja ya

Download disini bukunya Gratis

dalamnya cukup lengkap contoh saja ganti halaman login, dan masih banyak lagi :)







MANAGEMENT BANDWITH DENGAN MIKROTIK


Langsung saja, dibawah ini merupakan langkah-langkah dalam melakukan setting mikrotik sebagai Bandwith Management dengan menggunakan Winbox.
  • Hubungkan kabel UTP ke RouterBoard atau Mikrotik Router.
  • Donload Winbox.exe bisa melalui web browser dengan mengetikkan alamat IP dari RouterBoard Mikrotik tersebut kemudian klik Winbox maka secara otomatis akan men-download Winbox.

  • Buka software Winbox.exe kemudian ketikkan alamat IP mikrotik tersebut seperti pada tampilan dibawah ini.
 
  • Dalam studi kasus, kita akan melakukan Connect To ke IP 192.168.1.1 dengan Login sebagai admin dan Password dikosongkan karena belum di setting. Kemudian klikbutton connect.
  • Dalam melakukan konfigurasi mikrotik pertama kali hampir sama dengan konsep konfigurasi pada router biasa. Kita melakukan konfigurasi terhadap interface-nya dengan cara Klik pada interface disitu dan disana terdapat beberapa ether klik doble kemudian edit nama (catatan : jangan menghilangkan inisial ether nya, karena nanti akan bermasalah ketika melakukan maintenance) 

  • Dari interface list bedasarkan gambar diatas, terdapat 5 jalur ether yang memiliki nama ether1, ether2-Atas, ether3-LAB, ether4-KELAS1, dan ether5-KELAS2. Untuk ether2-Atas, ether3-LAB, ether4-KELAS1 memiliki status R yang berarti jalur ethernet tersebut memiliki status ready yang berarti sudah terhubung dengan masing-masing jaringan.
  • Ketika sudah konfigurasi terhadap interface-nya pada semua langkah berikutnya adalah kita memberikan IP Address untuk tiap ethernya, ether ini nantinya merupakan IP Address dari masing-masing jaringan yang telah direncanakan dari awal.
    • Bedasarkan gambar diatas, untuk koneksi ke internet menggunakan Address 10.99.99.2/30 dengan network 10.99.99.0 dan memiliki interfaceether2-Atas. Kemudian untuk IP ke LAB2 menggunakan Address 192.168.1.1/24 dengan network 192.168.1.0 dan memiliki interfaceether3-LAB. Kemudian untuk IP ke ruang kelas 1 menggunakan Address 192.168.2.1/24 dengan network 192.168.2.0 dan memiliki interfaceether2-KELAS1. Kemudian untuk IP ke ruang kelas 2 menggunakan Address 192.168.3.1/24 dengan network 192.168.3.0 dan memiliki interface ether2-KELAS2.
    • Setelah itu kita perlu menambahkan DNS (Domain Name Server) dengan cara pilih menu IP à DNS (terletak pada sidebar kiri) sehingga tampilanny akan menjadi seperti dibawah ini.
     

    • Bedasarkan gambar diatas kita akan memasukkan DNS Setting dengan Servers 203.6.148.2 dan Max UDP Packet Size 512 kemudian klik button OK. Pada studi kasus tersebut kami mengisikan Address sesuai dengan DNS yang dimiliki oleh Puskom UNS. DNS atau Domain Name Server digunakan ketika kita akan menghubungkan jaringan kita dengan internet.
    • Langkah selanjutnya adalah kita melakukan konfigurasi gateway dengan cara klik pada IP à Routes (terletak pada sidebar sebelah kiri) kemudian kita bisa mengisikan Dst. Address dan Gareway kemudian klik button OK untuk menerapkan perubahan konfigurasi.
      • Dibawah ini merupakan konfigurasi gateway yang terdapat pada Route List.
       
      • Bedasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa Dst. Address dengan alamat 0.0.0.0/0 memiliki gateway 10.99.99.1 reachable ether2-Atas. Kemudian Dst. Address dengan alamat 0.0.0.0/0 memiliki gateway 10.99.99.1 reachable ether2-Atas. Kemudian Dst. Address dengan alamat 10.99.99.0/30 memiliki gateway ether2-Atas reachable. Kemudian Dst. Address dengan alamat 192.168.1.0/24 memiliki gateway gateway ether2-LAB reachable. Kemudian Dst. Address dengan alamat 192.168.2.0/24 memiliki gateway gateway ether2-KELAS1 reachable. Kemudian Dst. Address dengan alamat 192.168.3.0/24 memiliki gateway gateway ether2-KELAS2 reachable.
      1. Ketika kita sudah melakukan konfigurasi sampai tahap ini, maka tahap selanjutnya kita dapat membuat Bandwith Manajemen dengan menggunakan Queue Tree, pada mulanya harus dengan membuat mangle pada masing-masing interface yang akan kita berikan limit dengan cara klik menu IP à Firewall, mangle mempunyai 2 jenis yaitu marking untuk packet dan marking untuk connection. Pada tahap ini kita bermaksud memberikan nama pada jalur tersebut sehingga dapat melakukan konfigurasi limit bandwithnya.
       
      • Bedasarkan gambar diatas, kita telah melakukan konfigurasi pada mangle LAB, mangle Kelas1 dan mangle Kelas2. Dimana mangle Lab memiliki marking untuk packet dengan source Address 192.168.1.1 dan marking untuk connection tidak diberi source Address. Kemudian mangle Kelas1 memiliki marking untuk packet dengan source Address 192.168.2.1 dan marking untuk connection tidak diberi source Address. Kemudian mangle Kelas2 memiliki marking untuk packet dengan source Address 192.168.3.1 dan marking untuk connection tidak diberi source Address.
      • Langkah selanjutnya adalah membuat Queues dengan cara klik Queues pada sidebar menu kiri kemudian tambahkan queue untuk interface yang ada disitu kemudian melakukan konfirgurasi jumlah kbps nya Max Limit (bandwiith yang diberikan ke pada interface atau suatu network) dan melakukan konfigurasi pada Limit At (limit yang diberikan ketika jaringan semuanya di pakai atau dalam keadaan ramai).
       

      • Untuk melakukan management bandwith kita dapat melakukan konfigurasi dengan memasukkan Name, Parent, Limit At dan Max Limit kemudian klik button OK untuk menyimpan konfigurasi.
      • Bedasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa management bandwith yang dilakukan pada jaringan LAB memiliki Limit At 256k dan Max Limit 1M, kemudian jaringan Kelas1 memiliki Limit At 128k dan Max Limit 1M serta pada jaringan Kelas2 memiliki Limit At 256k dan Max Limit 1M.